google-site-verification: googlef253f4eeb5aa205f.html
QRIS TUNTAS: Fitur tarik tunai, transfer, dan setor tunai untuk kemudahan transaksi perbankan.UMKM menerima pembayaran digital dengan QRIS, mendukung keuangan inklusif dan ekonomi digital.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah merevolusi cara bertransaksi di Indonesia, mengubah kebiasaan pembayaran dari tunai menjadi digital. Sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 2019, QRIS terus berkembang, menawarkan kemudahan, keamanan, dan efisiensi bagi jutaan konsumen dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh negeri. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap untuk memahami apa itu QRIS, bagaimana cara menggunakannya, manfaatnya yang luas, serta pembaruan standar QRIS terbaru di tahun 2025 yang membawa pembayaran digital Indonesia ke panggung global.  

Dengan semakin pesatnya tren pembayaran digital, memahami QRIS bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Baik bagi konsumen yang ingin merasakan kepraktisan bayar apa saja tanpa tunai, maupun pemilik UMKM yang berupaya mengoptimalkan bisnis di era digital, QRIS adalah kunci untuk transaksi yang lebih modern dan efisien. Laporan ini akan menyelami lebih dalam dunia QRIS dan mempersiapkan pembaca menyambut masa depan pembayaran digital yang lebih inklusif dan terhubung.

Mengenal QRIS: Fondasi Pembayaran Digital Indonesia

Apa Itu QRIS? Definisi, Sejarah, dan Tujuan Utama

QRIS, singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard (dibaca “Kris”), merupakan standar kode QR pembayaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Tujuan utamanya adalah untuk mengintegrasikan semua pembayaran non-tunai di Indonesia ke dalam satu standar tunggal.  

Sebelum kehadiran QRIS, ekosistem pembayaran digital di Indonesia cenderung terfragmentasi. Setiap penyedia layanan pembayaran digital memiliki kode QR-nya sendiri, yang seringkali menyulitkan baik pedagang (merchant) maupun konsumen dalam bertransaksi. Untuk mengatasi tantangan ini, Bank Indonesia secara resmi meluncurkan QRIS pada tanggal 17 Agustus 2019, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, dan mulai diterapkan secara luas pada 1 Januari 2020.  

Pengembangan QRIS didasari oleh visi untuk menciptakan proses transaksi yang lebih Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Andal (CEMUMUAH). Lebih dari sekadar mempermudah transaksi, QRIS juga bertujuan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran nasional, mempercepat digitalisasi ekonomi, meningkatkan inklusi keuangan, dan memperkuat keamanan transaksi digital di seluruh Indonesia.  

Peran Bank Indonesia dalam pengembangan dan implementasi QRIS sangat strategis. Tidak seperti di banyak negara lain di mana sistem pembayaran lebih banyak didorong oleh platform swasta, pendekatan Indonesia bersifat regulator-led. Keterlibatan aktif Bank Indonesia ini merupakan pilihan strategis untuk membangun ekosistem pembayaran domestik yang lebih mandiri, mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran asing seperti Visa atau Mastercard. Keterlibatan bank sentral yang kuat ini memastikan standardisasi, interoperabilitas, dan inklusi keuangan, mencegah terciptanya “walled gardens” atau ekosistem tertutup yang seringkali muncul dari dominasi pemain swasta. Ini juga memungkinkan pemantauan lalu lintas transaksi keuangan yang lebih baik dan menjaga kedaulatan digital negara. Pendekatan proaktif pemerintah ini menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan QRIS dan pelajaran penting bagi negara-negara berkembang lainnya.  

Evolusi QRIS: Dari Standar Nasional hingga QRIS Tap

Salah satu keunggulan utama QRIS adalah universalitasnya. Dengan satu kode QR, konsumen dapat melakukan pembayaran menggunakan berbagai aplikasi pembayaran, baik itu e-money, dompet digital, maupun mobile banking, asalkan aplikasi tersebut berasal dari Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang telah berizin dan diawasi oleh Bank Indonesia. Ini menghilangkan kerumitan bagi konsumen yang sebelumnya harus mencari kode QR yang sesuai dengan aplikasi pembayaran mereka.  

Inovasi dalam ekosistem QRIS terus berlanjut. Pada Maret 2025, Bank Indonesia meluncurkan QRIS Tap, sebuah sistem pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC). QRIS Tap semakin memperluas opsi pembayaran digital, memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan perangkat, mirip dengan pembayaran kartu nirsentuh.  

Pengenalan QRIS Tap, di samping kode QR yang sudah ada, menunjukkan adaptasi terhadap berbagai perilaku pengguna dan preferensi teknologi. Fitur ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi, terutama dalam skenario yang membutuhkan kecepatan transaksi tinggi seperti transportasi umum atau ritel modern. Pendekatan multi-modal ini, yang menggabungkan kode QR dan NFC, memastikan aksesibilitas yang lebih luas dan kemampuan beradaptasi, melayani beragam kebutuhan pengguna dan infrastruktur yang ada, sehingga memperdalam inklusi keuangan. Evolusi ini mencerminkan komitmen Bank Indonesia tidak hanya pada standardisasi, tetapi juga pada adaptasi teknologi berkelanjutan untuk menjaga relevansi dan mendorong adopsi lebih lanjut dalam lanskap digital yang terus berubah.  

Cara Menggunakan QRIS: Kemudahan di Ujung Jari Anda

Panduan Praktis untuk Konsumen: Cukup Pindai, Langsung Bayar!

Menggunakan QRIS sangat mudah dan praktis. Konsumen hanya memerlukan beberapa hal dasar: sebuah smartphone yang dilengkapi kamera, koneksi internet yang stabil, dan aplikasi pembayaran digital (e-wallet atau mobile banking) yang telah mendukung QRIS.  

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menggunakan QRIS dalam bertransaksi:

  1. Unduh Aplikasi Pembayaran: Pastikan telah mengunduh aplikasi Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang terdaftar dan mendukung QRIS, seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, atau aplikasi mobile banking dari bank-bank besar.
  2. Pastikan Saldo Cukup: Periksa saldo di akun e-wallet atau mobile banking untuk memastikan mencukupi nominal transaksi yang akan dilakukan.
  3. Buka Aplikasi dan Pilih Menu Pembayaran QR: Di dalam aplikasi, cari dan pilih menu yang mengarahkan ke pembayaran QR atau fitur pemindai QRIS.
  4. Pindai Kode QRIS: Arahkan kamera smartphone ke kode QRIS yang ditampilkan oleh merchant. Jika transaksi dilakukan tanpa tatap muka (TTM), kode QRIS juga bisa diunggah dari galeri ponsel.
  5. Masukkan Nominal dan Konfirmasi: Untuk QR statis, masukkan nominal pembayaran secara manual. Pastikan nama merchant yang muncul di layar sudah sesuai dengan tujuan pembayaran.
  6. Otorisasi Pembayaran: Masukkan PIN atau kata sandi aplikasi untuk mengotorisasi transaksi.
  7. Periksa Notifikasi: Setelah pembayaran berhasil, konsumen dan merchant akan menerima notifikasi transaksi. Simpan atau tunjukkan bukti pembayaran digital ini jika diperlukan.

Standardisasi yang diterapkan oleh QRIS secara signifikan menurunkan hambatan adopsi bagi pengguna. Konsumen tidak perlu lagi bingung memilih kode QR mana yang harus dipindai atau khawatir apakah aplikasi pembayaran mereka akan diterima. Dengan satu kode QR yang berlaku untuk semua aplikasi pembayaran, pengalaman pengguna menjadi jauh lebih sederhana dan efisien. Kemudahan penggunaan ini secara langsung mengatasi salah satu hambatan terbesar dalam adopsi teknologi: kerumitan. Dengan menyederhanakan perjalanan pengguna, QRIS mempercepat pergeseran dari transaksi tunai ke non-tunai, mendorong terbentuknya “cashless society” dan meningkatkan inklusi keuangan dengan membuat pembayaran digital dapat diakses oleh demografi yang lebih luas, termasuk mereka yang sebelumnya hanya mengandalkan uang tunai. Permintaan konsumen yang didorong oleh kemudahan ini menciptakan siklus positif: semakin banyak pengguna mendorong semakin banyak merchant untuk mengadopsi, yang pada gilirannya semakin mempercepat ekonomi digital.  

Langkah Mudah bagi Pelaku UMKM: Mendaftar dan Menerima Pembayaran

Bagi pelaku UMKM, mendaftar QRIS membuka pintu untuk menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran digital, memperluas jangkauan pelanggan secara signifikan. Proses pendaftarannya pun dirancang agar mudah diakses.  

Proses Pendaftaran QRIS (Online):

  1. Kunjungi Laman Resmi atau PJP: UMKM dapat mendaftar melalui laman resmi qris.id atau langsung melalui Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang berizin Bank Indonesia.
  2. Isi Data dan Bayar Administrasi: Lengkapi data pendukung yang dibutuhkan. Beberapa PJP mungkin mengenakan biaya administrasi pendaftaran, seperti Rp28.000 di qris.id.
  3. Login dan Lengkapi Dokumen: Setelah pembayaran, login ke akun yang dibuat dan lengkapi data serta unggah dokumen yang diperlukan, seperti KTP asli.
  4. Verifikasi dan Penerbitan QRIS: Tunggu proses verifikasi oleh tim QRIS yang biasanya memakan waktu sekitar tiga hari kerja. Setelah diverifikasi, Merchant ID dan kode QRIS akan diterbitkan.
  5. Unduh dan Cetak QRIS: Unduh file QRIS MPM Lengkap yang telah diterbitkan, lalu cetak untuk dipajang di tempat usaha.
  6. Edukasi Pengelolaan Pembayaran: PJP akan memberikan edukasi dan panduan kepada merchant tentang cara menerima dan mengelola pembayaran melalui QRIS.

Mode Pembayaran QRIS untuk Merchant: QRIS mengakomodasi dua model pembayaran utama menggunakan kode QR:

  • Merchant Presented Mode (MPM): Ini adalah metode yang paling umum, di mana merchant menampilkan kode QR untuk dipindai oleh konsumen.
    • Static MPM: Kode QR yang dipajang tidak mengandung nominal pembayaran. Konsumen harus memasukkan jumlah pembayaran secara manual. Jenis ini sangat cocok untuk usaha mikro dan kecil karena kepraktisannya.
    • Dynamic MPM: Kode QR dihasilkan secara otomatis dengan nominal pembayaran sudah termasuk di dalamnya, biasanya melalui mesin EDC atau aplikasi di smartphone merchant. Model ini lebih sesuai untuk usaha menengah hingga besar atau yang memiliki volume transaksi tinggi karena mempercepat proses pembayaran.
  • Consumer Presented Mode (CPM): Dalam mode ini, konsumen menampilkan barcode QRIS dari aplikasi pembayaran mereka, lalu merchant yang memindainya. CPM dirancang untuk merchant yang membutuhkan kecepatan transaksi sangat tinggi, seperti layanan transportasi, parkir, atau ritel modern.

Tabel Tarif Merchant Discount Rate (MDR) QRIS

Kategori UsahaTarif MDR (%)Keterangan
Usaha Mikro (UMI)0%Untuk transaksi ≤ Rp500.000,00. Di atas nominal tersebut, dikenakan 0.3%  
Usaha Kecil, Menengah, dan Besar (UKE, UME, UBE)0.7%Berlaku untuk seluruh nominal transaksi  
Pendidikan0.6%Berlaku untuk seluruh nominal transaksi  
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)0.4%Berlaku untuk seluruh nominal transaksi  
Layanan Publik (BLU, PSO, G2P, P2G, Donasi Nirlaba)0%Contoh: bantuan sosial, pembayaran pajak, paspor, donasi sosial  

Sumber: Bank Indonesia  

Struktur Merchant Discount Rate (MDR) ini, khususnya tarif 0% untuk usaha mikro hingga nominal tertentu, adalah kebijakan penting dari Bank Indonesia untuk mendorong adopsi QRIS di kalangan pelaku UMKM terkecil. Kebijakan ini membantu mengatasi tantangan “Biaya Transaksi yang Tinggi” yang sering menjadi kekhawatiran UMKM , menjadikan QRIS lebih menarik dibandingkan metode pembayaran konvensional atau sistem lain yang mungkin memiliki biaya  

switching lebih tinggi. Penyajian tarif ini secara jelas dalam tabel memberikan transparansi kepada pemilik UMKM mengenai biaya operasional dan menggarisbawahi aspek “murah” dari prinsip CEMUMUAH yang diusung QRIS, menunjukkan bagaimana regulasi mendukung inklusi keuangan dengan menurunkan hambatan bagi usaha mikro.  

Manfaat QRIS: Transformasi Pembayaran untuk Konsumen dan UMKM

Keuntungan Bagi Konsumen: Praktis, Aman, dan Kekinian

QRIS menawarkan serangkaian manfaat signifikan yang mengubah pengalaman pembayaran bagi konsumen di Indonesia:

  • Kemudahan dan Kecepatan: Konsumen tidak perlu lagi repot membawa uang tunai dalam jumlah besar atau bingung memilih aplikasi pembayaran yang sesuai. Cukup dengan memindai satu kode QR, transaksi dapat diselesaikan dengan cepat dan efisien. Ini sangat cocok untuk gaya hidup modern yang serba digital.
  • Keamanan Terjamin: Transaksi QRIS dilindungi oleh sistem keamanan berstandar internasional. Semua Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) QRIS telah memiliki izin dan diawasi ketat oleh Bank Indonesia, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna. Setiap transaksi juga umumnya memerlukan PIN atau kode persetujuan, mirip dengan transfer saldo antar rekening, yang membantu mencegah penipuan dan peredaran uang palsu.
  • Pilihan Metode Pembayaran Beragam: QRIS memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi e-wallet atau mobile banking yang mereka miliki, asalkan aplikasi tersebut mendukung standar QRIS. Ini berarti konsumen tidak perlu mengunduh banyak aplikasi berbeda untuk bertransaksi di berbagai merchant.
  • Promo dan Keuntungan Tambahan: Banyak aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS seringkali menawarkan berbagai promo, diskon, atau cashback khusus bagi pengguna yang melakukan pembayaran menggunakan QRIS. Hal ini tentu menambah nilai lebih dan mendorong konsumen untuk lebih sering bertransaksi secara digital.

Manfaat QRIS yang mencakup kemudahan, keamanan, dan beragam pilihan pembayaran ini telah mendorong pergeseran perilaku konsumen secara signifikan. Adopsi QRIS yang masif oleh jutaan pengguna menunjukkan adanya perubahan besar dalam preferensi masyarakat menuju pembayaran digital. Pergeseran ini tidak hanya didorong oleh faktor kenyamanan, tetapi juga oleh kepercayaan yang terbangun terhadap infrastruktur digital yang diawasi oleh Bank Indonesia. Kemudahan penggunaan QRIS secara efektif menurunkan hambatan bagi banyak orang untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan digital, termasuk mereka yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan formal, sehingga secara aktif mempromosikan inklusi keuangan. Permintaan konsumen yang kuat terhadap pembayaran digital, yang difasilitasi oleh QRIS, menciptakan siklus positif: semakin banyak pengguna mendorong semakin banyak merchant untuk mengadopsi, yang pada gilirannya mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan memperkuat posisi Indonesia dalam lanskap keuangan digital global.  

Dampak Positif Bagi UMKM: Peningkatan Penjualan dan Efisiensi Operasional

QRIS telah terbukti menjadi game-changer bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, membawa dampak positif yang multifaset:

  • Peningkatan Penjualan dan Jangkauan Pelanggan: Dengan QRIS, UMKM dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran digital, memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak pelanggan. Ini sangat menguntungkan, terutama mengingat preferensi generasi milenial dan Gen Z yang cenderung lebih suka bertransaksi secara cashless. Perluasan jangkauan pasar ini berpotensi langsung meningkatkan omzet penjualan.
  • Efisiensi Operasional:
    • Transaksi Lebih Cepat: Proses pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat karena tidak perlu lagi menyediakan uang kembalian atau khawatir akan peredaran uang palsu. Ini menghemat waktu bagi penjual maupun pembeli.
    • Pencatatan Transaksi Otomatis: Setiap transaksi yang dilakukan melalui QRIS tercatat secara otomatis. Hal ini sangat mempermudah proses rekonsiliasi keuangan, pembuatan laporan, dan analisis penjualan, yang sebelumnya sering menjadi kendala bagi UMKM.
    • Penghematan Biaya Operasional: Penggunaan QRIS dapat menghemat biaya operasional dibandingkan dengan biaya switching pada Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang mencapai 1%. Selain itu, UMKM tidak perlu lagi mengelola banyak kode QR dari berbagai PJP, cukup satu QRIS untuk semuanya.
  • Peningkatan Citra Bisnis: Menerapkan QRIS membuat UMKM terlihat modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Citra bisnis yang up-to-date ini dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
  • Dukungan Inklusi Keuangan: Transaksi digital melalui QRIS membantu UMKM membangun jejak digital dan profil kredit. Hal ini sangat penting karena dapat mempermudah akses UMKM ke pembiayaan dan pinjaman di masa depan, yang seringkali menjadi hambatan utama bagi pertumbuhan usaha kecil.

QRIS berfungsi sebagai katalis untuk transformasi bisnis UMKM yang lebih luas, melampaui sekadar metode pembayaran. Pencatatan transaksi otomatis yang disediakan QRIS bukan hanya tentang memproses pembayaran. Ini memberikan UMKM data berharga untuk manajemen keuangan, kontrol inventaris, dan bahkan strategi pemasaran. Wawasan berbasis data ini, yang sebelumnya sulit diakses oleh banyak UMKM informal, sangat penting untuk pengambilan keputusan strategis dan pertumbuhan bisnis. Lebih lanjut, dengan memformalkan transaksi, QRIS membantu UMKM membangun jejak keuangan digital, yang dapat digunakan untuk mengakses kredit dan pembiayaan formal—sebuah hambatan signifikan bagi banyak usaha kecil. Dengan demikian, QRIS bertindak sebagai katalisator untuk transformasi digital yang lebih luas dalam UMKM, menggerakkan mereka dari entitas transaksional murni menjadi bisnis yang sadar data dengan kesehatan finansial yang lebih baik dan akses ke modal, pada akhirnya berkontribusi signifikan terhadap PDB nasional dan penciptaan lapangan kerja.  

Pembaruan QRIS 2025: Menuju Ekosistem Pembayaran Global

Ekspansi Lintas Negara: QRIS Go Global di Jepang, China, dan Lainnya

QRIS tidak hanya menjadi standar pembayaran di Indonesia, tetapi juga telah memperluas jangkauannya ke kancah internasional. Per 2 Agustus 2024, QRIS telah beroperasi dan dapat digunakan untuk transaksi di beberapa negara tetangga, yaitu Thailand, Singapura, dan Malaysia.  

Ambisi Bank Indonesia untuk menjadikan QRIS sebagai jembatan pembayaran global terus berlanjut. Mulai tanggal 17 Agustus 2025, QRIS ditargetkan akan tersedia untuk transaksi di Jepang dan China. Uji coba teknis dengan otoritas sistem pembayaran Jepang telah dimulai sejak pertengahan Mei 2025, dengan harapan peluncuran resmi dapat dilakukan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, kerja sama dengan UnionPay International dari China juga telah mencapai tahap finalisasi pengaturan bisnis, teknis, dan operasional.  

Selain itu, Bank Indonesia juga sedang menjajaki potensi kerja sama QRIS lintas negara dengan beberapa negara lain. Diskusi sedang berlangsung dengan India dan Korea Selatan (pada level industri), serta Arab Saudi, khususnya untuk memfasilitasi pembayaran bagi jemaah Haji dan Umrah dari Indonesia.  

Meskipun ekspansi ini membawa banyak peluang, terdapat tantangan signifikan yang harus dihadapi. Perbedaan struktur kelembagaan sistem pembayaran di setiap negara menjadi tantangan utama. Tidak semua negara menempatkan otoritas sistem pembayaran di bawah bank sentral seperti di Indonesia, sehingga memerlukan koordinasi yang cermat dengan otoritas terkait dan penyesuaian kerangka regulasi sebelum kerja sama dapat melibatkan pelaku industri dan pengujian sistem.  

Tabel Daftar Negara Mitra QRIS Antarnegara (Saat Ini dan Target 2025)

StatusNegara MitraTanggal Peluncuran/TargetLogo QR Mitra (Jika Relevan)Sumber
Sudah BeroperasiThailand17 Agustus 2021 (Pilot), 29 Agustus 2022 (Penuh)  PromptPay QR  Bank Indonesia, Wikipedia  
Malaysia27 Januari 2022 (Pilot), 8 Mei 2023 (Penuh)  DuitNow QR  Bank Indonesia, Wikipedia  
SingapuraPer 2 Agustus 2024  NETS QR  Bank Indonesia, Wikipedia  
Target 2025Jepang17 Agustus 2025  ANTARA News, OpenGovAsia  
China17 Agustus 2025  UnionPay International  ANTARA News, OpenGovAsia  
Sedang DijajakiIndia, Korea Selatan, Arab Saudi (Haji/Umrah)ANTARA News, Xinhua  

Sumber: Bank Indonesia, Wikipedia, ANTARA News, OpenGovAsia, Xinhua  

Tabel ini secara visual mengkonsolidasikan informasi penting mengenai jangkauan global QRIS. Ini menyoroti kecepatan kolaborasi internasional dan ambisi Indonesia untuk menjadi jembatan pembayaran di seluruh Asia. Ekspansi ini tidak hanya memfasilitasi pariwisata dan perdagangan, tetapi yang terpenting, mendukung skema Transaksi Mata Uang Lokal (LCT), yang memperkuat stabilitas makroekonomi. Tabel ini berfungsi sebagai representasi visual yang kuat dari “kedaulatan digital” Indonesia dalam lanskap keuangan global, menunjukkan kemampuannya untuk membentuk jaringan pembayaran independen daripada hanya bergantung pada skema internasional yang sudah mapan seperti Visa atau Mastercard, yang bahkan telah menarik kritik dari Amerika Serikat.  

Inovasi Fitur dan Regulasi Terbaru: QRIS TUNTAS dan Lainnya

Bank Indonesia terus berinovasi untuk memperluas fungsionalitas QRIS, menjadikannya lebih dari sekadar alat pembayaran. Salah satu inovasi terbaru yang signifikan adalah fitur QRIS TUNTAS, singkatan dari Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai. Fitur ini memungkinkan pengguna melakukan berbagai transaksi keuangan dasar hanya dengan memindai kode QRIS, tanpa perlu pergi ke ATM atau bank konvensional.  

Biaya QRIS TUNTAS: QRIS TUNTAS dirancang untuk mendukung inklusi keuangan dengan menawarkan biaya transaksi yang lebih rendah dibandingkan metode konvensional:

  • Tarik Tunai: Dikenakan biaya Rp6.500 per transaksi untuk transaksi on-us (dalam satu PJP) dan off-us (antar PJP) melalui agen. Namun, transaksi on-us melalui terminal ATM tidak dikenakan biaya. Biaya ini lebih rendah dari biaya tarik tunai konvensional melalui ATM (Rp7.500) atau agen (Rp10.000-Rp20.000).
  • Transfer Dana: Dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi untuk transfer off-us. Untuk transaksi dengan nilai hingga Rp100.000, biaya transfer hanya Rp2.000 per transaksi, yang bertujuan mendukung inklusi. Transfer on-us tidak dikenakan biaya.
  • Setor Tunai: Dikenakan biaya Rp5.000 per transaksi untuk setor tunai on-us dan off-us melalui agen. Setor tunai on-us melalui ATM tidak dikenakan biaya. Biaya ini juga lebih rendah dari transaksi setor tunai melalui agen konvensional (Rp10.000-Rp20.000).

Selain inovasi fitur, Bank Indonesia juga terus memperkuat regulasi untuk memastikan keandalan sistem, mitigasi risiko, dan perlindungan konsumen. Ini termasuk penyempurnaan proses Know Your Customer (KYC) yang tepat untuk setiap transaksi QRIS.  

Pengenalan QRIS TUNTAS menandai transformasi QRIS menjadi infrastruktur keuangan digital yang komprehensif. Dengan mengintegrasikan fungsi tarik tunai, transfer, dan setor tunai, QRIS tidak hanya memfasilitasi pembayaran, tetapi juga menjadi lapisan dasar untuk layanan keuangan digital yang lebih luas. Hal ini sangat berdampak bagi populasi yang belum terlayani dan daerah terpencil, secara efektif mengubah setiap merchant QRIS menjadi semacam mini-ATM atau agen keuangan. Biaya yang lebih rendah semakin mendorong penggunaannya, membuat layanan keuangan lebih mudah diakses dan terjangkau, secara langsung mendukung tujuan inklusi keuangan. Ekspansi strategis ini menempatkan QRIS tidak hanya sebagai metode pembayaran, tetapi sebagai fondasi untuk layanan keuangan digital yang lebih luas, mengurangi ketergantungan pada infrastruktur perbankan tradisional dan mempercepat formalisasi ekonomi informal.  

Realita Adopsi QRIS di Indonesia: Kisah Sukses dan Tantangan

Lonjakan Adopsi dan Kontribusi Terhadap Ekonomi Digital

Sejak diluncurkan, QRIS telah menunjukkan lonjakan adopsi yang luar biasa di Indonesia, menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital. Pada tahun 2024, transaksi QRIS secara keseluruhan melonjak hingga 226,54% secara tahunan (year-on-year).  

Statistik menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan:

  • Pada tahun 2024, jumlah pengguna QRIS mencapai 50,50 juta, dengan 32,71 juta merchant telah terdaftar.
  • Pada April 2024, tercatat 48,90 juta pengguna dan 31,86 juta merchant, dengan pertumbuhan transaksi sebesar 194,06% secara tahunan.
  • Angka ini terus meningkat, pada Agustus 2024, jumlah pengguna mencapai 52,55 juta dan merchant 33,77 juta, dengan pertumbuhan transaksi sebesar 217,33% secara tahunan.
  • Hingga Kuartal I 2025, pengguna QRIS telah mencapai 56,3 juta, dengan volume transaksi mencapai 2,6 miliar dan 38,1 juta merchant. Mayoritas, yaitu 92% dari merchant QRIS, adalah pelaku UMKM.

Tabel Statistik Pertumbuhan Pengguna dan Merchant QRIS (2024-2025)

Indikator2024 (Total)  April 2024  Agustus 2024  Kuartal I 2025  Pertumbuhan Tahunan (%)  
Jumlah Pengguna50,50 juta48,90 juta52,55 juta56,3 juta(2024) 226,54% (Q1 2025) 594%
Jumlah Merchant32,71 juta31,86 juta33,77 juta38,1 juta(Q1 2025) –
Volume Transaksi2,6 miliar(Q1 2025) 594%
Nilai TransaksiRp42 triliunRp262,1 triliun(Q1 2025) 150%

Sumber: Bank Indonesia, Perbanas, Goodstats  

Lonjakan adopsi ini didorong oleh beberapa faktor kunci: kemudahan transaksi yang ditawarkan QRIS, meningkatnya permintaan konsumen akan metode pembayaran yang lebih cepat dan nyaman, jaminan keamanan dan keandalan sistem, adopsi teknologi digital yang semakin meluas di masyarakat, dukungan infrastruktur yang memadai, serta upaya promosi dan edukasi yang gencar dilakukan oleh Bank Indonesia.  

QRIS memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Dengan memfasilitasi peningkatan nilai transaksi digital dan memperluas jangkauan pasar bagi UMKM, QRIS secara langsung mendukung sektor pariwisata dan berperan dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Data yang terkonsolidasi dalam tabel ini memberikan gambaran kuantitatif yang jelas tentang keberhasilan QRIS. Ini menyoroti pertumbuhan eksponensial, terutama proporsi UMKM yang besar (92%) di antara merchant , menggarisbawahi efektivitas QRIS dalam mendorong inklusi keuangan dan digitalisasi di tingkat akar rumput. Angka pertumbuhan juga menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan bahkan setelah pandemi, menunjukkan proposisi nilai fundamental QRIS daripada hanya respons sementara terhadap COVID-19. Tabel ini secara kuat menggambarkan peran QRIS sebagai pendorong utama ekonomi digital Indonesia, berkontribusi pada PDB dan pertumbuhan ekonomi, serta berfungsi sebagai bukti nyata dampaknya bagi audiens portal berita.  

Studi Kasus UMKM: Berbagai Sektor Merasakan Manfaat QRIS

Keberhasilan implementasi QRIS tidak terbatas pada satu sektor ekonomi saja, melainkan telah merambah ke berbagai jenis UMKM di seluruh Indonesia:

  • Kuliner: Banyak warung makan kecil, seperti di Makassar, melaporkan peningkatan omzet penjualan yang signifikan setelah mengadopsi QRIS. Kemudahan pembayaran digital ini berhasil menarik lebih banyak pelanggan, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z yang akrab dengan transaksi non-tunai.
  • Retail/Pasar Tradisional: Pedagang di Pasar Rawamangun dan Purwasera Purwokerto juga merasakan efisiensi transaksi, pengurangan risiko peredaran uang palsu, dan kemudahan dalam pencatatan keuangan. Meskipun demikian, adopsi di pasar tradisional masih menghadapi tantangan seperti preferensi pembayaran tunai yang kuat dan tingkat literasi digital yang bervariasi.
  • Pariwisata: UMKM di destinasi wisata seperti Teras Malioboro 1 Yogyakarta dan Pacitan telah memanfaatkan QRIS untuk memberikan kemudahan transaksi bagi wisatawan nusantara. Hal ini mengurangi kebutuhan wisatawan untuk membawa uang tunai dalam jumlah besar, sehingga meningkatkan kenyamanan berbelanja.
  • Kerajinan: Bahkan sektor kerajinan tangan, seperti yang dilakukan oleh UMKM di Suku Baduy Desa Kanekes, telah mengadopsi QRIS sebagai bagian dari upaya modernisasi transaksi penjualan. Meskipun demikian, sosialisasi dan edukasi lebih lanjut masih diperlukan untuk memaksimalkan penggunaannya.
  • Pertanian: UMKM di sektor pertanian, seperti yang dicontohkan oleh UMKM asal Jember, berhasil menembus pasar ekspor ke Malaysia dan Papua Nugini. Keberhasilan ini didukung oleh program digitalisasi yang mencakup sistem pembayaran digital, menunjukkan potensi QRIS dalam memfasilitasi perdagangan lintas negara.
  • Jasa: UMKM di sektor jasa, seperti di Samarinda dan Kedoya Selatan, juga merasakan manfaat QRIS dalam menarik pelanggan dan mempercepat transaksi. Namun, tantangan seperti koneksi sinyal yang tidak stabil dan preferensi konsumen terhadap pembayaran tunai masih menjadi kendala yang perlu diatasi.

Penerapan QRIS di berbagai sektor ini menyoroti diversifikasi manfaatnya di berbagai sektor ekonomi. Aplikasi QRIS di berbagai sektor menunjukkan proposisi nilai fundamentalnya—menyederhanakan transaksi dan meningkatkan efisiensi—yang bermanfaat secara universal. Meskipun manfaat spesifik mungkin bervariasi (misalnya, menarik wisatawan di sektor pariwisata, manajemen inventaris yang lebih baik di sektor ritel), tema yang mendasarinya adalah transformasi digital yang memungkinkan pertumbuhan. Namun, tantangan juga bervariasi berdasarkan sektor, menunjukkan bahwa pendekatan one-size-fits-all untuk adopsi digital mungkin tidak optimal. Penerapan yang luas ini mengukuhkan peran QRIS sebagai infrastruktur publik digital fundamental yang dapat menopang pertumbuhan di seluruh spektrum ekonomi Indonesia, menunjukkan potensinya untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional di luar sektor keuangan saja.

Tantangan Implementasi dan Solusi Inovatif

Meskipun QRIS telah membawa banyak kemajuan, implementasinya di lapangan masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  • Koneksi Internet Tidak Stabil: QRIS sangat bergantung pada koneksi internet yang baik untuk memproses transaksi secara real-time. Di beberapa daerah, terutama di wilayah yang kurang berkembang, masalah sinyal atau koneksi internet yang tidak stabil dapat mengganggu atau bahkan menggagalkan transaksi.
    • Solusi: Pengguna disarankan untuk menggunakan jaringan Wi-Fi yang stabil dan cepat, atau memastikan sinyal data seluler cukup kuat. Beberapa aplikasi pembayaran mungkin juga mengembangkan fitur offline, meskipun ini belum umum.
  • Kesalahan Pemindaian QR Code: Masalah seperti kualitas kamera ponsel yang kurang baik, pencahayaan yang buruk di tempat pemindaian, atau kode QR yang rusak/tidak terbaca jelas dapat menyebabkan kesalahan pemindaian.
    • Solusi: Pastikan kamera ponsel dalam kondisi bersih dan berfungsi baik. Cobalah memindai kode QR di tempat yang cukup terang. Jika kode QR tampak rusak atau buram, minta pedagang untuk memberikan kode yang baru.
  • Masalah Keamanan dan Penipuan: Seperti halnya teknologi pembayaran digital lainnya, QRIS juga memiliki risiko keamanan, termasuk potensi QR code palsu yang mengarahkan pembayaran ke rekening tidak sah atau peretasan data pribadi.
    • Solusi: Penting untuk selalu memastikan kode QR berasal dari sumber terpercaya, menggunakan aplikasi pembayaran resmi, dan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti verifikasi dua langkah. Edukasi tentang praktik keamanan siber juga krusial.
  • Batasan Transaksi dan Biaya Tambahan: Beberapa pengguna atau UMKM mungkin menghadapi batasan jumlah transaksi harian, mingguan, atau bulanan yang ditetapkan oleh penyedia layanan atau bank. Selain itu, ada kemungkinan biaya administrasi atau biaya konversi mata uang, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar atau lintas negara.
    • Solusi: Pengguna dan UMKM perlu memahami syarat dan ketentuan penggunaan QRIS dari PJP yang mereka gunakan. Memanfaatkan program MDR 0% untuk usaha mikro dapat membantu mengurangi beban biaya.
  • Kurangnya Pemahaman dan Literasi Digital: Salah satu tantangan terbesar adalah masih rendahnya pemahaman dan kemampuan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, dalam menggunakan teknologi digital secara umum dan QRIS secara khusus.
    • Solusi: Edukasi yang memadai melalui tutorial, panduan, seminar, dan workshop sangat diperlukan. Sumber daya online yang informatif juga dapat membantu meningkatkan literasi digital.
  • Keterbatasan Akses ke Teknologi dan Modal: Tidak semua UMKM memiliki akses ke perangkat canggih atau modal yang cukup untuk berinvestasi dalam teknologi pembayaran digital.
    • Solusi: Pemerintah dan PJP dapat menyediakan program subsidi atau paket layanan yang terjangkau khusus untuk UMKM. Perluasan dan peningkatan kualitas jaringan internet di seluruh daerah juga menjadi prioritas.

Tantangan-tantangan yang berulang seperti internet yang tidak stabil, literasi digital yang rendah, dan akses terbatas terhadap teknologi/modal secara kolektif menunjukkan adanya “kesenjangan digital” yang signifikan di Indonesia. Meskipun QRIS dirancang untuk inklusi, infrastruktur digital dasar dan sumber daya manusia (literasi) belum tersebar merata. Ini berarti, terlepas dari tujuan kebijakan, sebagian UMKM dan konsumen mungkin masih terpinggirkan atau menghadapi kesulitan signifikan. Solusi yang diusulkan (misalnya, internet stabil, edukasi) tidak hanya tentang QRIS, tetapi tentang kesiapan digital yang fundamental. Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya terkoordinasi di luar pengembangan sistem pembayaran saja, melibatkan inisiatif pemerintah, sektor swasta, dan komunitas untuk membangun ekonomi digital yang benar-benar merata dan inklusif.  

Perubahan Kebutuhan SDM dan Pentingnya Literasi Digital UMKM

Adopsi QRIS dan digitalisasi pembayaran secara umum membawa perubahan signifikan pada kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan UMKM.

  • Dampak pada Peran Karyawan: QRIS membantu karyawan, khususnya kasir, bekerja lebih cepat dan efisien. Mereka tidak perlu lagi menghitung uang kembalian atau khawatir akan uang palsu. Peran mereka bergeser dari penanganan uang fisik ke pengelolaan transaksi digital dan potensi analisis data.
  • Peningkatan Produktivitas: Efisiensi transaksi yang meningkat secara langsung berkontribusi pada peningkatan produktivitas karyawan dan kinerja usaha secara keseluruhan. Waktu yang dihemat dari proses pembayaran dapat dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih produktif.
  • Kebutuhan Skill Digital Baru: Digitalisasi menuntut UMKM dan karyawannya untuk memiliki keterampilan digital dasar. Ini mencakup kemampuan menggunakan aplikasi bisnis, melakukan pemasaran online, dan mengelola data transaksi. Contoh keterampilan yang semakin penting meliputi pengelolaan media sosial, pemahaman dasar SEO (Search Engine Optimization), penggunaan alat analitik untuk memantau penjualan, manajemen platform   e-commerce, dan literasi keuangan digital yang kuat.
  • Pentingnya Pelatihan dan Edukasi: Untuk memaksimalkan manfaat QRIS dan transformasi digital, UMKM perlu berinvestasi dalam pelatihan dan pendidikan SDM mereka. Program pelatihan yang berkelanjutan tentang teknologi digital dan manajemen bisnis akan sangat membantu karyawan beradaptasi dengan perubahan ini.

Meskipun QRIS menyederhanakan transaksi, potensi penuhnya terwujud ketika UMKM dan karyawan mereka memiliki literasi dan keterampilan digital yang memadai. Tantangan seperti “kurangnya pemahaman dan edukasi” secara langsung memengaruhi adopsi. Pergeseran ke pembayaran digital mengubah sifat pekerjaan bagi karyawan, terutama kasir. Peran mereka berkembang dari menangani uang fisik menjadi mengelola transaksi digital dan berpotensi menganalisis data. Hal ini membutuhkan keterampilan baru di luar penanganan uang tunai tradisional. Tanpa literasi digital yang memadai, UMKM tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan manfaat QRIS, seperti pencatatan otomatis untuk manajemen keuangan. Ini menyoroti bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah komponen penting, yang sering diabaikan, dari transformasi digital yang berhasil. Keberhasilan QRIS dan transformasi digital yang lebih luas di UMKM tidak hanya masalah teknologi atau regulasi, tetapi secara fundamental merupakan tantangan pengembangan manusia. Investasi dalam literasi digital dan pelatihan keterampilan bagi pemilik UMKM dan karyawan mereka sangat penting untuk pertumbuhan berkelanjutan dan memastikan bahwa manfaat keuangan digital benar-benar inklusif.  

Kesimpulan: QRIS sebagai Pilar Ekonomi Digital Indonesia

QRIS telah membuktikan diri sebagai inovasi pembayaran digital yang transformatif, berhasil menyatukan berbagai metode pembayaran dalam satu standar nasional yang praktis, aman, dan inklusif. Dari kemudahan transaksi yang dirasakan konsumen hingga peningkatan efisiensi operasional dan penjualan bagi UMKM, dampaknya terasa di seluruh lapisan ekonomi. Dengan pembaruan ambisius di tahun 2025, termasuk ekspansi lintas negara ke Jepang dan China serta fitur QRIS TUNTAS yang memperluas layanan keuangan dasar, Indonesia semakin memantapkan posisinya sebagai pemimpin dalam ekosistem pembayaran digital global. Meskipun tantangan seperti kesenjangan literasi digital dan keterbatasan infrastruktur masih perlu diatasi, lonjakan adopsi dan kisah sukses UMKM menunjukkan bahwa QRIS adalah pilar vital dalam mengakselerasi ekonomi digital dan mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.

Jangan lewatkan kemudahan dan peluang yang ditawarkan QRIS. Bagi konsumen, mulailah bertransaksi tanpa tunai sekarang dan rasakan kepraktisannya. Bagi pelaku UMKM, segera daftarkan usaha Anda dan rasakan manfaat digitalisasi yang dapat meningkatkan penjualan dan efisiensi bisnis. Kunjungi situs resmi Bank Indonesia atau Penyedia Jasa Pembayaran pilihan Anda untuk informasi lebih lanjut dan mulailah perjalanan digital Anda bersama QRIS!

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *